Kata Papua

Melancarkan Arus Barang dan Orang di Papua - Kata Papua

Melancarkan Arus Barang dan Orang di Papua

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Masuknya KM Sabuk Nusantara 100 ke Pelabuhan Depapre Kabupaten Jayapura, merupakan upaya mengurai isolasi di Papua. Ini merupakan kapal besar kedua yang sandar di Depapre setelah KM Lognus 2.

Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, kini tak lagi hanya disandari oleh KM Logistik Nusantara 2. Tapi sejak 4 Desember lalu, pelabuhan yang berada di Teluk Tanah Merah, Jayapura, itu akan rutin mendapat “tamu”, yakni KM Sabuk Nusantara (Sanus) 100.  

Kehadiran KM Sanus 100 merupakan tindak lanjut dari persetujuan Kementerian Perhubungan atas usulan PT PELNI (Persero) untuk deviasi (baca: penambahan trayek) Kapal Sanus 100, yaitu sebelum berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Jayapura, singgah dulu di Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura.

Dalam launching KM Sanus 100, Kepala KSOP Jayapura Captain Roni Fahma mengatakan, angkutan laut perintis itu bertujuan merangkai konektivitas sampai ke wilayah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) dan menekan disparitas harga di wilayah tersebut yang akses dengan angkutan multimoda.

Sabuk Nusantara 100 secara resmi diluncurkan oleh galangan kapal PT Adiluhung Saranasegara Indonesia sejak September 2017. Kapal yang memiliki bobot 1.200 GT ini dibangun untuk melayani angkutan keperintisan ke-100 di wilayah NKRI. Dengan menjadi mata rantai moda angkutan laut dalam program tol laut, sebagaimana tercantum dalam nawacita Pemerintah Presiden Joko Widodo, kapal ini beroperasi di kawasan Indonesia Timur, khususnya di wilayah perairan Papua.

Kapal KM Sabuk Nusantara 100 atau yang juga biasa disebut Kapal Sanus 100 melayani pelayaran dari Pelabuhan Jayapura (kota)-Depapre-Sarmi, lalu ke Teba, dan singgah juga di Kurud, Waren, sampai ke Serui-Ansus-Wooi-Miosnum-Poom, dan terakhir Biak. Menurut rencana trip Jayapura-Biak-Jayapura akan memakan waktu 10 hari. Dari Jayapura memuat 353 penumpang untuk tujuan Biak.

Selain penumpang, kapal ini juga memuat barang kebutuhan pokok. Kapal Sabuk Nusantara 100, selain tentunya memiliki peranan penting sebagai kapal pengangkut penumpang, juga memiliki peranan sebagai kapal pembawa barang-barang kebutuhan sembako hingga kendaraan dari dan menuju ke wilayah yang akan dilintasinya.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, pelaksanaan program tol laut yang dilanjutkan dengan penyelenggaraan angkutan laut perintis merupakan dukungan distribusi logistik dan juga sebagai upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah barat dan timur. Diketahui, Pelabuhan Depapre menjadi salah satu pelabuhan di Papua yang dapat langsung memiliki akses menuju beberapa daerah di kawasan pegunungan.

“Program ini merupakan perpaduan antara tol laut, di mana penumpang dan barang-barang berupa bahan pokok dan logistik dibawa dari beberapa wilayah terpencil, tertinggal, dan pesisir dengan menggunakan kapal untuk dikirim ke Kabupaten Jayapura dan sekitarnya,” kata Bupati Mathius dalam sambutannya.

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan KSOP Jayapura Willem Thobias Fofid menambahkan, dengan hadirnya angkutan perintis dan multimoda ini bahan pokok dan logistik yang dibawa melalui tol laut menjadi lebih terarah karena dengan adanya sinergitas dengan angkutan perintis darat dan jembatan udara, barang-barang tersebut langsung didistribusikan ke masyarakat. Harapannya, harga barang-barang menjadi lebih murah dibandingkan sebelumnya.

“Hadirnya konektivitas multimoda merupakan terobosan Presiden Jokowi untuk mewujudkan keadilan pembangunan melalui indikator harga barang kebutuhan nasional di wilayah pegunungan tengah Papua, tanpa memandang permasalahan jarak dan akses sesuai dengan karakteristik wilayah,” tutur Laus DC Rumayom, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden.

Perlu diketahui, Pelabuhan Depapre merupakan rangkaian pelabuhan tol laut Jayapura- Manokwari-Merauke. Sejak 27 Januari 2021, Pelabuhan Peti Kemas Depapre ini difungsikan pertama kali dengan disandari oleh kapal berbobot 3.901 DWT untuk melakukan bongkar muat. Kapal besar itu adalah KM Logistik Nusantara 2 dengan kapasitas 149,00 Teus. KM Lognus 2 hanya melayani pelabuhan-pelabuhan besar di sepanjang trayek Depapre (Kabupaten Jayapura)-Sorong-Manowari-Fakfak-Merauke.

Pelabuhan Peti Kemas Depapre didesain agar dapat disinggahi oleh kapal-kapal besar. Kedalaman pantai di sana mencapai lebih dari 50 meter. Pelabuhan itu memiliki dermaga multipurpose 142 mx25 m dan gudang general cargo 40 mx20 m.

Pelabuhan itu juga dilengkapi dua buah lapangan multipurpose seluas 5.900 m2 dan 4.490 m2. Sedangkan di sekitaran pelabuhan sudah terbangun jalan selebar delapan meter untuk keluar masuk truk trailer.

Pelabuhan Depapre tersebut dibangun pemerintah daerah. Sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Kabupaten Jayapura. Para pekerjanya diutamakan dari masyarakat setempat.

Selama ini Kapal Logistik Nusantara 2, selain menurunkan kontainer berisi bahan pokok berupa beras dan lain-lain dari Merauke, juga menaikkan kembali produk air minum dalam kemasan (AMDK) Robhong Holo yang diproduksi PDAM Jayapura. Air mineral ini akan dipasarkan ke Kabupaten Merauke dan kota-kota lain yang disinggahi seperti Biak, Fakfak, dan Sorong. Juga memuat bahan bangunan berupa batu chipping yang dikirim ke Merauke.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Deprecated: Berkas Tema tanpa comments.php tidak digunakan lagi sejak versi 3.0.0 dan tidak tersedia penggantinya. Harap sertakan templat comments.php dalam tema Anda. in /home/u7685445/public_html/katapapua.com/wp-includes/functions.php on line 6085

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Related Posts