Komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahaan iklim dunia diperkuat dengan upaya rehabilitasi mangrove kritis. Melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), pemerintah Indonesia mencanangkan untuk merehabilitasi 600 ribu hektare ekosistem mangrove kritis sampai tahun 2024.
Sedangkan tahun 2021, ditargetkan 34 ribu hektare mangrove terehabilitasi. Rehabilitasi mangrove tahun ini dilakukan dengan kerangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dimana penanaman bibit mangrove langsung dilaksanakan oleh masyarakat yang berada di provinsi target, yaitu Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dipenghujung tahun ini, upaya penanaman mangrove terus digiatkan. ”Untuk lokasi penanaman bibit yang belum selesai, terus kita tingkatkan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Kami apresiasi sekali bagi masyarakat yang sudah selesai penanaman” ujar Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum dan Hubungan Masyarakat BRGM, Didy Wurjanto dalam keterangannya, Jumat (10/12).
Lokasi penanaman bibit mangrove yang telah selesai diantaranya di Kelurahan Sedanau dan Desa Pian Tengah, Kec. Bunguran Barat, Kab. Natuna Kepulauan Riau. Luasan penanaman bibit mangrove di Kelurahan Sedanau adalah 110 hektare yang dikerjakan oleh Kelompok Tani Embun Sementeh dan Kelompok Tani Harapan. Sedangkan di Desa Pian Tengah, dilaksanakan oleh Kelompok Tani Mitra dengan areal penanaman seluas 60 hektare.