Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gerhana bulan atau fenomena super blood moon dapat mempengaruhi ketinggian gelombang laut di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini dapat menimbulkan banjir rob, termasuk di wilayah Papua. Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, angin yang berembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km per jam di beberapa perairan di Indonesia mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
“Utamanya di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, Perairan barat Sumatera, Perairan selatan Jawa hingga NTT dengan ketinggian gelombang mencapai tiga meter,” kata Eko dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021). Bersamaan dengan itu, kata dia, adanya fenomena Super Blood Moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia. “Di antaranya, Sumatera Utara, Batam, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Papua,” ujarnya.
Dia mengatakan, potensi banjir rob ini berbeda waktu di tiap wilayah yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Untuk di wilayah Papua berpotensi terjadi pada Rabu (26/5/2021).