Kelompok kriminal bersenjata (KKB) selalu meresahkan masyarakat Papua. Mereka pantas dibasmi karena mengambil perdamaian di Bumi Cendrawasih dan meneror dengan berbagai cara. Masyarakat juga antipati dengan KKB, karena mereka sudah bertindak jauh di luar batas, dengan nekat mengambil nyawa saudara sesukunya sendiri.
Papua sering muncul dalam berita, sayangnya yang ditonjolkan adalah pemberontakan dari kelompk kriminal bersenjata, sebuah geng yang merupakan bagian dari OPM. Mereka selalu melakukan kekerasan di Papua dan menggunakan senjata api sebagai beda untuk menakut-nakuti masyarakat. Padahal senpi itu jelas ilegal dan mereka tidak berhak untuk menggunakannya, karena tak memiliki surat izin resmi.
Keganasan KKB makin menjadi dan bahkan mereka berani menggunakan warga sipil untuk tameng hidup, saat ada adu tembak dengan anggota TNI. Aparat berusaha keras agar mereka tertangkap dan membubarkan diri, agar perdamaian di Papua tetap abadi dan tidak ada lagi korban selanjutnya. Mereka telah melakukan berbagai tindakan kriminal sehingga wajib ditangkap.
KKB makin terdesak ketika aparat menguasai salah satu markas mereka di daerah Yugura, Nuda. Pasukan KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah kehilangan kebebasan untuk menyerang. Hal ini dituturkan oleh Kepala Satgas Humas Newangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy.
Keberhasilan aparat untuk menguasai markas KKB merupakan sebuah prestasi besar. Karena pasukan KKB makin menciut dan bingung harus bersembunyi di mana lagi. Ruang gerak mereka makin terbatas saat markasnya diduduki oleh petugas. Lambat laun, semua anggota mereka akan tertangkap dan akhirnya KKB bisa hilang dari Bumi Cendrawasih.
Ketika ada anggota KKB yang bertobat, maka ia tidak usah takut akan dibui. Karena ia sudah menyerahkan diri dan berjanji akan setia kepada Indonesia. Justru ketika ia dengan rela menyerahkan diri, akan menjadi informan yang sangat penting. Jadi aparat akan tahu di mana saja markas KKB dan siapa saja tokoh di balik keganasan mereka.
Pemberantasan KKB wajib dilakukan, karena mereka telah melakukan berbagai tindakan di luar batas. Pertama, KKB pernah menyandera pilot dan penumpangnya, juga mengancam agar mereka tidak mengangkut anggota TNI maupun polri. Penumpang pesawat juga dicurigai sebagai aparat, padahal mereka adalah warga sipil biasa.