Kelompok separatis dan teroris (KST) Papua kembali melakukan aksi anarkis sehingga menghambat masyarakat Papua untuk maju. Dalam kurun waktu 3 bulan, sebanyak 3 sekolah sudah dibakar oleh mereka.
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk teror yang bertujuan supaya masyarakat takut dan berpihak pada KST Papua.
“Itu bentuk teror, untuk memaksa dan ancaman agar masyarakat berpihak kepada mereka, sekaligus bentuk perlawanan terhadap pemerintah dengan membakar bangunan yang dibangun dan milik pemerintah,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 18 Desember 2021.
Adapun aksi barbar KST Papua ini kembali terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang. Tiga sekolah yang dibakar adalah bangunan Sekolah Dasar (SD) di Distrik Kiwirok, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Serambakon, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Oksibil.