Negara Hadir, Sinergi Pusat dan Daerah Percepat Pemulihan Pascabencana di Sumatera
JAKARTA – Pemerintah Aceh bersama pemerintah daerah terus memastikan sinergi yang solid dengan pemerintah pusat dalam penyaluran bantuan pascabencana. Langkah ini dilakukan untuk menjamin pemulihan sektor strategis, khususnya pangan dan pertanian, serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi secara cepat dan merata hingga ke wilayah dengan akses terbatas.
Komitmen sinergi pusat dan daerah tersebut tercermin dari langkah Pemerintah Kabupaten Agam yang memperkuat pemulihan sektor pertanian pascabencana melalui kolaborasi dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Mhd Lutfi, secara resmi melepas keberangkatan rombongan Kementerian Pertanian menuju Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa kehadiran langsung jajaran Kementerian Pertanian merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat untuk memastikan bantuan tidak hanya tersalurkan, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan petani di lapangan.
“Hari ini kami turun langsung ke Nagari Sungai Batang untuk menyalurkan bantuan sekaligus memastikan dukungan Kami ingin sektor pertanian di Agam segera pulih dan kembali produktif,” katanya..
Ia menambahkan, bantuan pertanian tersebut diharapkan mampu meringankan beban petani terdampak sekaligus menjadi stimulus awal pemulihan ekonomi masyarakat berbasis pertanian.
“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi masyarakat. Dengan bantuan ini, kami berharap aktivitas produksi bisa segera berjalan kembali,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Agam Mhd Lutfi menyampaikan apresiasi atas perhatian dan respons cepat Kementerian Pertanian terhadap kondisi di Kabupaten Agam. Menurutnya, sinergi pusat dan daerah menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan pascabencana.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Agam, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan Kementerian Pertanian. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami yang tengah berupaya bangkit,” ungkapnya.
Di Aceh, sinergi serupa juga terlihat dalam percepatan distribusi bantuan pangan oleh Kementerian Pertanian bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke wilayah Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Total sebanyak 18 ton beras disalurkan melalui jalur darat dan udara. Komandan pelaksana kegiatan, Letnan Kolonel Patri Andi Ariyanto, menjelaskan bahwa distribusi dilakukan dengan melibatkan sekitar 100 personel menggunakan metode khusus sesuai kondisi medan.
“Distribusi beras dilakukan menggunakan sepeda motor, dengan setiap personel membawa sekitar 25 kilogram beras. Target penyaluran 10 ton diselesaikan dalam dua hari,” ucapnya.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pengiriman bantuan bencana di wilayah Sumatera dilakukan secara terkoordinasi lintas kementerian dan lembaga.
“Ini adalah kolaborasi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana. Kita hadir bersama untuk membantu dan mempercepat pemulihan,” jelas Amran.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Irham Waroihan, menegaskan bahwa seluruh proses distribusi dikawal ketat agar tepat sasaran.
“Aceh menjadi prioritas karena kondisi darurat yang dihadapi masyarakat. Bantuan kami salurkan bertahap agar pasokan tetap terjaga dan merata,” tuturnya. (*/rls)






