Peluang Investasi Danantara di Sektor Perhotelan Makkah Jadi Strategi Jangka Panjang
Oleh : Ricky Rinaldi
Pemerintah terus memperkuat arah kebijakan investasi strategis sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional dalam jangka panjang. Salah satu langkah yang kini menjadi sorotan adalah penguatan peran Danantara Indonesia dalam mengelola investasi lintas negara, termasuk di sektor perhotelan Makkah. Kebijakan ini dipandang sebagai strategi negara untuk memanfaatkan peluang ekonomi global yang memiliki keterkaitan langsung dengan kepentingan nasional, khususnya sebagai negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbesar di dunia.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa negara harus hadir secara aktif dalam pengelolaan aset strategis yang memiliki nilai ekonomi berkelanjutan. Ia memandang investasi bukan sekadar instrumen bisnis, melainkan alat negara untuk memperkuat ketahanan ekonomi, menjaga nilai aset nasional, dan memastikan manfaat jangka panjang bagi rakyat. Dalam konteks tersebut, keterlibatan Danantara di sektor perhotelan Makkah dinilai sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun kekuatan ekonomi yang tidak bergantung pada sektor domestik semata.
Presiden Prabowo Subianto menilai sektor perhotelan di Makkah memiliki karakteristik yang relatif stabil karena ditopang oleh aktivitas ibadah yang bersifat rutin dan terus meningkat setiap tahun. Menurutnya, kebutuhan akomodasi jemaah dari berbagai negara menciptakan permintaan yang konsisten, sehingga sektor ini memiliki ketahanan tinggi terhadap fluktuasi ekonomi global. Atas dasar itu, pemerintah mendorong agar peluang tersebut dikelola secara profesional oleh entitas investasi negara yang memiliki mandat jangka panjang.
Dalam kerangka kebijakan nasional, investasi Danantara di luar negeri juga mencerminkan perubahan paradigma pengelolaan aset negara. Pemerintah tidak lagi menempatkan negara hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai pelaku aktif yang mampu mengoptimalkan peluang global. Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pengelolaan investasi harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan orientasi pada kepentingan nasional agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan bahwa investasi di sektor perhotelan Makkah dirancang sebagai strategi jangka panjang dengan risiko yang terukur. Ia menilai sektor tersebut memiliki fundamental kuat karena didorong oleh permintaan yang relatif tidak terpengaruh siklus ekonomi. Menurutnya, pendekatan Danantara adalah membangun portofolio investasi yang stabil dan mampu menjaga nilai aset negara dalam jangka panjang.
Rosan Perkasa Roeslani menegaskan bahwa Danantara tidak bergerak sebagai investor spekulatif, melainkan sebagai pengelola aset strategis negara. Setiap keputusan investasi, termasuk di Makkah, dilakukan melalui kajian mendalam yang mencakup analisis pasar, proyeksi permintaan, serta evaluasi kemitraan dengan pengelola properti berpengalaman. Pendekatan ini sejalan dengan arahan pemerintah agar investasi negara dijalankan secara profesional dan berorientasi pada keberlanjutan.
Selain memberikan imbal hasil finansial, Rosan Perkasa Roeslani memandang investasi ini juga memiliki nilai strategis bagi Indonesia. Keterlibatan Danantara di sektor perhotelan Makkah membuka peluang untuk memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi haji dan umrah global. Ia menilai kehadiran Indonesia sebagai investor di sektor pendukung ibadah mencerminkan peningkatan peran nasional di tingkat internasional sekaligus memperluas diplomasi ekonomi berbasis kepentingan jangka panjang.
Pemerintah juga melihat bahwa investasi ini berpotensi memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional. Rosan Perkasa Roeslani menilai keterlibatan Danantara dapat membuka peluang kerja sama bagi pelaku usaha dan tenaga profesional Indonesia dalam rantai nilai investasi, mulai dari jasa konstruksi, konsultansi, hingga manajemen properti. Dengan demikian, manfaat ekonomi tidak hanya dirasakan di luar negeri, tetapi juga berkontribusi pada penguatan kapasitas nasional.
Dari sisi tata kelola, pemerintah memastikan bahwa pengelolaan investasi Danantara dilakukan dengan standar akuntabilitas yang ketat. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kepercayaan publik merupakan aset penting yang harus dijaga melalui transparansi dan pengawasan yang jelas. Oleh karena itu, setiap langkah investasi negara harus dapat dipertanggungjawabkan dan selaras dengan kepentingan publik.
Secara lebih luas, kebijakan investasi Danantara mencerminkan strategi pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi jangka panjang yang lebih kokoh. Pemerintah memandang bahwa diversifikasi portofolio investasi menjadi kebutuhan untuk menghadapi dinamika global yang semakin kompleks. Investasi di sektor perhotelan Makkah diposisikan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga stabilitas nilai aset negara sekaligus memperkuat posisi Indonesia di perekonomian internasional.
Dengan arah kebijakan tersebut, peluang investasi Danantara di sektor perhotelan Makkah tidak hanya dipandang sebagai langkah bisnis, tetapi sebagai bagian dari strategi negara dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Pemerintah meyakini bahwa pengelolaan investasi yang profesional, terarah, dan berkelanjutan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara serta memastikan Indonesia tetap memiliki peran strategis dalam ekonomi global berbasis layanan keagamaan.
*) Pengamat Isu Strategis





