Pemerintah Fokus Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana Sumatera
Oleh : Nimas Ayu
Pemerintah pusat memastikan langkah cepat dan terkoordinasi dalam menangani bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem dan dampak Siklon Tropis Senyar menjadi ujian bagi kesiapsiagaan nasional dalam melindungi masyarakat. Melalui instruksi Presiden Prabowo Subianto, seluruh sumber daya nasional digerakkan untuk mempercepat tahapan tanggap darurat sekaligus menyiapkan fase rehabilitasi dan rekonstruksi secara menyeluruh.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa perintah Presiden digunakan sebagai dasar mobilisasi lintas kementerian, lembaga, TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Pernyataan Pratikno mengenai pengerahan kekuatan nasional untuk meringankan beban masyarakat disampaikan dalam bentuk bahwa seluruh kekuatan nasional diminta untuk dikerahkan dalam tahapan tanggap darurat guna meringankan beban warga.
Pratikno juga menyatakan bahwa kementerian serta lembaga terkait sudah berada di lokasi untuk mempercepat pemulihan layanan publik dan akses vital. Pernyataan bahwa seluruh kementerian dan lembaga berusaha keras semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat disampaikan dalam bentuk bahwa upaya keras tersebut sedang dijalankan bersama pemda, TNI, dan Polri. Selain itu, kunjungan bersama Kepala BNPB ke sejumlah wilayah menjadi momentum penting memperkuat koordinasi terpadu.
Dalam rapat lanjutan di Bandar Udara Silangit, Tapanuli Utara, Pratikno kembali menekankan percepatan penanganan darurat. Ungkapan bahwa seluruh kekuatan nasional harus ditambahkan untuk mempercepat evakuasi, logistik, perlindungan pengungsi, tenaga kesehatan, serta pemulihan infrastruktur, disampaikan dalam bentuk bahwa langkah-langkah tersebut diperintahkan untuk segera diterapkan. Pemerintah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan distribusi bantuan terus mengalir, sebagaimana dilaporkan pihak terkait.
Pratikno menegaskan bahwa skenario rehabilitasi dan rekonstruksi telah disiapkan paralel dengan upaya tanggap darurat. Kalimat bahwa skenario tahap rehabilitasi dan rekonstruksi disiagakan meskipun fokus utama tetap pada darurat bencana, menjadi pijakan bahwa pemerintah bergerak dalam dua jalur sekaligus: penanganan cepat dan pemulihan jangka panjang. Penyediaan hunian sementara menjadi prioritas, sebagaimana disampaikan Menko PMK dalam bentuk bahwa percepatan hunian sementara perlu dilakukan sambil menunggu pembangunan hunian tetap.
Apresiasi kepada aparat dan relawan disampaikan Pratikno dalam bentuk bahwa kerja keras personel TNI, Polri, dan pemerintah daerah diapresiasi tinggi atas upaya mereka membangun hunian sementara serta menangani situasi di lapangan. Dalam konteks sinergi, pernyataan bahwa sumber daya harus dikerahkan dan koordinasi harus terjaga di lapangan disampaikan dalam bentuk bahwa dukungan penuh terhadap sinergi lintas sektor diberikan pemerintah.
Di tengah penanganan berbagai tantangan, terutama sulitnya pengerahan alat berat akibat kondisi medan, ditegaskan bahwa kendala tersebut tidak menghalangi komitmen negara untuk terus membantu masyarakat terdampak. Pada kesempatan yang sama, Pratikno menggarisbawahi pentingnya pembelajaran dari bencana ini untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional di masa mendatang.
Kementerian Pekerjaan Umum turut menjalankan tugas strategis melalui percepatan pembukaan akses jalan di sejumlah wilayah terdampak. Penegasan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengenai prioritas utama pembukaan akses jalan disampaikan dalam bentuk bahwa pembukaan akses tersebut dianggap paling utama agar bantuan tidak terlambat masuk. Instruksi untuk menarik alat berat dari proyek reguler dan mengalihkan ke titik-titik bencana juga disampaikan dalam bentuk bahwa perintah pengalihan alat berat dari proyek reguler telah diberikan, bahkan dengan penekanan bahwa kepatuhan menjadi keharusan.
Pengerahan alat berat dinilai vital agar daerah terisolasi dapat segera terhubung kembali dan potensi gangguan sosial dapat dicegah. Dody juga menyampaikan bahwa tanpa akses terbuka, bantuan sandang, pangan, dan air bersih akan terlambat, sehingga penanganan akses menjadi fokus tim di lapangan. Pernyataan mengenai kunjungan yang belum dijadwalkan agar tidak mengganggu konsentrasi petugas di lapangan disampaikan dalam bentuk bahwa keputusan untuk menunda kunjungan dilakukan demi menjaga fokus tim.
Kepala BNPB, Suharyanto, memprioritaskan tiga fokus utama penanganan: pencarian korban hilang, pemulihan komunikasi, dan percepatan distribusi logistik. Pernyataan mengenai fokus pencarian di wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan disampaikan dalam bentuk bahwa wilayah-wilayah tersebut dijadikan fokus operasi SAR. Selain itu, instruksi agar operasi SAR dilaksanakan 24 jam penuh ditunjukkan dalam bentuk bahwa operasi tanpa henti diminta untuk dijalankan dengan Basarnas sebagai pemimpin.
BNPB juga memaksimalkan jalur udara dan laut untuk distribusi bantuan, terutama di daerah yang masih terisolasi. Tiga helikopter, kapal laut, 28 unit starlink, dan 33 genset telah disiapkan untuk menunjang pemulihan komunikasi dan logistik. Di Aceh, laporan bahwa lima kabupaten sudah dapat diakses kembali digunakan sebagai dasar percepatan distribusi bantuan berupa sembako dan kain sarung.
Pendekatan terpadu antara pusat, daerah, TNI, Polri, relawan, serta lembaga teknis lain memperlihatkan bahwa negara hadir penuh dalam kondisi darurat ini. Pemerintah bahkan telah menyiapkan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap, perbaikan infrastruktur, serta pemulihan sosial ekonomi masyarakat sebagai tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi yang berkelanjutan.
Komitmen negara dalam menghadapi bencana ini menegaskan bahwa keselamatan dan pemulihan masyarakat menjadi prioritas utama. Dengan koordinasi lintas sektor, pengerahan alat besar-besaran, serta penyiapan pemulihan jangka panjang, pemerintah memastikan bahwa masyarakat Sumatera dapat bangkit kembali dan hidup lebih tangguh menghadapi potensi bencana di masa depan.
)* Pengamat Sosial






