Peradah Bali : Pemuda Harus Meneladani Kepemimpinan Presidensi Jokowi di G20
DENPASAR – Presiden Jokowi yang sedang mengemban tugas sebagai Presidensi G20 patut dijadikan teladan oleh pemuda Indonesia, hal ini dijelaskan Ketua DPP Peradah Indonesia, Bali, I Putu Eka Mahardhika S.IP.,M.AP di Dempasar.
Selama bertugas, menurut pengamatan dosen politik Universitas Warmadewa Denpasar ini, Presiden Jokowi berani datang langsung ke medan perang untuk mengupayakan perdamaian dua negara yang sedang berselisih, yaitu Rusia dan Ukraina. Dan pada pertengahan bulan November Presiden Jokowi merapatkan anggota G20 di Bali. Mereka para pemimpin tertinggi datang dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, serta sejumlah undangan dari negara dan lembaga lainnya.
Kepemimpinan Presiden Jokowi harus diteladani oleh pemuda Indonesia. “Semangat ini bisa dijadikan momentum untuk menuju generasi emas-nya Indonesia di tahun 2045, Maju terus Pemuda Indonesia”
Menurut Mahardhika, dijadikannya Bali sebagai tempat penyelenggaraan sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) adalah pembuktian bagi Bali sebagai destinasi berkelas dunia, “Dan ini hendaknya disambut disambut oleh masyarakat Bali, sebagai momentum untuk memberikan warna pasca pandemi. Karena kita tahu betul Bali saat ini sangat butuh perhatian dunia internasional.”
Kata Mahardika yang juga pelaku kesenian, menghimbau masyarakat Bali, khususnya kaum muda, “Jangan sampai lupa, bahwa bali punya asetnya, bali juga punya sumber daya manusia yang harus menggarap aset-aset ini, tanpa harus melupakan jati diri manusia Bali yang harus menjaga Bali dan segala bentuk warisannya.”
Jika kita ingin bangkit dan eksis di tengah perhelatan G20, Mahardika mengajak bersama-sama memberikan warna,” Berikan kontribusi yang pasti dan ambil momentum ini sebagai bagian bangkitnya Bali, mari kita saling isi saling gisi saling menguatkan saling men-support sehingga Bali betul-betul kembali menjadi Bali yang dirindukan oleh semua orang dan semua orang dapat hidup dan nyaman bahagia di Bali” lanjut Mahardika.
Ajakan Mahardika untuk dunia melaksanakan konsep Tri Hita Karana, (hubungan harmonis manusia dengan Sang Pencipta, sesama manusia dan alam.) “Mari kita buktikan Bali sebagai rumah yang luar biasa yang siap untuk menyambut dunia yang lebih besar, serta tantangan Global yang lebih besar. Mari kita dukung pada perhelatan besar ini, tapi jangan lupa bahwa kita harus tetap kuat dengan akar dan kebudayaan Bali” ungkap Mahardika.
Sekali lagi Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia Bali dengan segenap anggota dan jaringan kerjanya mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT G20, “Semoga ini menjadikan momentum rekondisi rekonsiliasi dan konsolidasi bagi seluruh masyarakat Bali, Rahayu Om Shanti Shanti Shanti Om.” Tutup Mahardika.
(*).