Kata Papua

Perjalanan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Jayapura - Kata Papua

Perjalanan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Jayapura

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

 Bagi masyarakat Jayapura, transportasi umum tadinya menjadi kendala dalam beraktivitas. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Jayapura, jumlah kendaraan aktif angkutan darat di Kabupaten Jayapura pada tahun 2017 sebanyak 56.039 unit, dan hanya 3% yang digunakan untuk angkutan umum. Hal ini mempersulit aktivitas warga Jayapura terutama yang tidak memiliki kendaraan pribadi, padahal transportasi menjadi salah satu penyokong utama perputaran roda perekonomian.

Platform digital menjadi solusi bagi masyarakat Jayapura dalam menjalankan aktivitasnya, menghadirkan solusi transportasi yang mudah, cepat, aman dan nyaman. Tidak hanya itu, teknologi digital yang hadir sejak 2017 lalu juga mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini dirasakan langsung oleh Meteda Yikwa (50), penduduk asli Jayapura di Sentani, yang melihat betul transformasi infrastruktur transportasi di Jayapura sejak hadirnya platform digital. Bergabung menjadi mitra pengemudi GrabBike pada tahun 2017 silam, Meteda merupakan salah satu mitra pengemudi online pertama di Jayapura.

Meteda mengatakan bahwa sebelum hadirnya transportasi online, banyak masyarakat yang kesulitan untuk bepergian, terutama untuk urusan penting yang mendesak. “Karena dulu transportasi umum sangat terbatas dan tidak tersedia 24 jam. Harganya juga kadang tidak wajar,” paparnya.

Ia juga mengakui pekerjaannya sebagai mitra pengemudi GrabBike memberikannya sumber penghasilan tetap. “Saya mendaftar menjadi mitra GrabBike karena saya yakin teknologi akan membawa peluang baru dalam sektor transportasi di Jayapura. Di usia yang tak lagi muda ini, tadinya saya tidak memiliki pekerjaan tetap dan melakukan pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan harian saya dan keluarga. Setelah bergabung dengan Grab, saat ini, saya bisa membeli sepeda motor, memenuhi kebutuhan pendidikan anak, dan yang terpenting, membantu masyarakat Jayapura untuk beraktivitas dengan mudah. Dalam sehari, bisa sampai 30 pelanggan yang saya bawa,” paparnya

Platform digital juga membuka lapangan pekerjaan untuk lebih banyak orang. Andreas Juan Rahawarin (35) adalah mitra pengemudi yang berhasil bangkit di tengah pandemi. “Dulu tahun 2016, saya mencoba peruntungan dengan membuka usaha kuliner yang menyuguhkan masakan khas Papua di Timika. Setelah berjalan kurang lebih tiga tahun, saya menutup restoran tersebut karena tidak berjalan dengan baik. Saya kembali ke Jayapura untuk mencoba peruntungan lain dengan berjualan makanan di kantin sekolah, namun harus ditutup karena pandemi,” ungkap Andreas.

“Hampir putus asa, di tengah pandemi bulan Mei 2020 saya mendaftar menjadi mitra pengemudi GrabBike. Saya pikir saat itu, yang penting ada pemasukan untuk hidup sehari-hari. Dua bulan setelah bergabung, saya bisa membeli motor baru serta bisa mengumpulkan modal untuk istri yang kini memulai bisnis kuliner. Karena saya tahu manfaat teknologi begitu besar, saya langsung mendaftarkan usaha kuliner ini di GrabFood agar bisa menjangkau pelanggan yang lebih banyak. Meskipun di tengah pandemi, kami masih bisa mempertahankan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi dari Grab,” tambah Andreas.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts