Pemerintah disarankan untuk menggunakan bus pariwisata dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengatakan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum selesai, pengadaan bus baru tentu akan membebani keuangan negara. Sebagai solusi, sebaiknya pengusaha bus pariwisata dan AKAP diberdayakan, baik melalui kontrak maupun pembelian unit.
“Garis besarnya, kami mengusulkan untuk merangkul dan menolong pengusaha angkutan darat yang saat ini terpukul pandemi. Di satu sisi, bisa jadi solusi pengusaha, apabila dikontrak atau dibeli. Di sisi pemerintah, tentu ini merupakan penghematan dan anggaran yang tersisa dapat digunakan untuk penanggulangan pandemi atau membantu sektor lain,” ujarnya, Senin (28/6/2021).
Adapun dalam persiapan menuju PON XX Papua yang berlangsung pada 2-14 Oktober 2021, terus dilakukan. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh Kemenhub adalah pengadaan dan penyewaan bus sejumlah 428 bus. Bus tersebut akan digunakan untuk mobilitas para atlet dari berbagai daerah dan juga panitia yang terlibat dalam PON XX.
Apabila kegiatan PON berakhir, Bus akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sebagai angkutan umum/ angkutan perintis di Provinsi Papua dan sekitarnya sesuai dengan evaluasi kebutuhan oleh Pemerintah Daerah. Harapannya bisa mendukung transportasi serta logistik dan pada akhirnya ekonomi di provinsi Papua ke depannya. Terkait dengan pemanfaatan bus usai PON XX ini, Anthony juga menyoroti bahwa penyerahan pada Provinsi / Kota / Kabupaten tanpa perencanaan dini dan tepat sasaran, biasanya berakhir dengan kondisi bus mangkrak. Hal itu dikarenakan terkendala operasi atau kemampuan mengelola.