Kata Papua

Wakil Ketua MUI Ajak Sebar Energi Positif: Lawan Pesimisme Demi Indonesia Cemerlang - Kata Papua

Wakil Ketua MUI Ajak Sebar Energi Positif: Lawan Pesimisme Demi Indonesia Cemerlang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Wakil Ketua MUI Ajak Sebar Energi Positif: Lawan Pesimisme Demi Indonesia Cemerlang

 

Jakarta – Tokoh agama dan akademisi menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan optimisme nasional sebagai kunci menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan global.

 

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. KH. Marsudi Syuhud, menegaskan bahwa keselarasan antara harapan dan kondisi nyata sangat penting dalam membangun bangsa.

 

 

 

 

“Keseimbangan antara keinginan dan kenyataan menjadi kunci. Kita tidak boleh terus-menerus larut dalam narasi pesimisme seperti ‘Indonesia Gelap’, karena hal itu justru menggerus semangat kolektif,” ujarnya dalam talkshow Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, bertema “Jaga Persatuan untuk Indonesia Cemerlang” (24/4).

 

 

 

 

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengambil pendekatan yang tepat dengan menyampaikan kondisi negara secara transparan dan menetapkan prioritas pembangunan secara strategis.

 

 

 

 

“Presiden Prabowo mengedepankan optimisme dan kebersamaan dalam menghadapi keterbatasan sumber daya. Ini selaras dengan nilai-nilai agama yang mendorong semangat membangun, bukan saling menyalahkan,” jelasnya.

 

 

 

 

Ia menambahkan, komunikasi politik yang positif dan terbuka akan menjadi benteng kuat dalam menjaga semangat persatuan nasional.

 

 

 

 

“Kita harus terus menyuarakan pesan damai, menjaga solidaritas, dan membangkitkan optimisme sebagai modal utama pembangunan nasional,” tambah Marsudi.

 

 

 

 

Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Dr. Aditya Perdana, mengapresiasi sikap terbuka Presiden Prabowo terhadap kritik dan evaluasi publik.

 

 

 

 

“Sikap Presiden Prabowo dalam mengakui kelemahan komunikasi publik pemerintah adalah bentuk kedewasaan politik yang patut diapresiasi,” katanya.

 

 

 

 

Aditya menilai, kekuatan politik dan kelembagaan yang dimiliki saat ini merupakan peluang besar untuk membangun konsensus nasional.

 

 

 

 

“Presiden Prabowo memiliki modal strategis untuk mempercepat pembangunan. Ini saatnya membangun optimisme dan menjaga partisipasi publik sebagai fondasi demokrasi,” tambahnya.

 

 

 

 

Ia menyarankan agar pemerintah rutin menginisiasi dialog dengan masyarakat untuk memperkuat kepercayaan publik.

 

 

 

 

“Partisipasi publik harus terus dijaga agar demokrasi tetap hidup dan stabilitas nasional terpelihara,” tuturnya.

 

 

 

 

Optimisme dan solidaritas perlu terus digaungkan agar Indonesia benar-benar melangkah menuju masa depan yang cemerlang.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts