Jaringan 4G di Papua berlahan semakin merata, ditandai dengan beroperasinya Base Transceiver Station (BTS) 4G di Desa Sawyatami, Kabupaten Keerom, Papua.
Dan sekedar informasi, Desa Sawyatami merupakan salah satu titik BTS 4G, namun akan ada sebanyak 7.904 lokasi yang diselesaikan tahun 2021 hingga 2022 khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) Papua.
Anang Latif, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (Bakti) Kementerian Kominfo pun menerangkan jika konsep BTS 4G di wilayah 3T Papua 100 persen mengusung konsep green energy.
“Seluruh kapasitas listrik mengunakan teknologi solar panel, jadi sinar matahari akan ditampung dalam baterai yang mampu bertahan hingga 100 jam, seingga sangat penting diandalkan apabila terjadi bencana seperti di Gunung Semeru misalnya,” jelasnya.
Dan kapasitas baterai 100 jam tersebut, akan mampu betaham selama 3 hari lamanya.
“Jika menggunakan bahan bakal fosil tentu akan repot, harus memikirkan pasokanya karena kan sangat penting, dan untuk menuju lokasi juga menantang, di beberapa lokasi di Papua misal bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki selama 3 hari,” cerita Anang.
Sementara itu, untuk memastikan BTS 4G di 3T Papua berjalan baik salah satu cara terampuhnya ialah dengan melibatkan masyarakat lokal untuk turut serta membangun jaringan dan merawat BTS tersebut.
Direktur Utama Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS), Makmur Jauri menceritakan, setidaknya ada beberapa hal yang musti dipastikan agar BTS 4G yang dibangun akan berfungsi dengan baik.
“pertama itu pastikan jika penggunana bahan, kualitas dan pemilihanya harus benar, agar saat beroperasi tidak terjadi masalah. Kalau sudah benar, baru bergeak ke aspek sosialnya, kami akan melakukan sosialias manfaat internet itu sendiri, karena dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan itu dampaktnya besar sekali bagi masyarakat,” paparnya.
Lalu, Makmur juga menekankan juga melibatkan masyarakat Papua untuk andil dalam pembangunan BTS 4G tersebut, sehingga setelah selesai dibangun dan juga merasakan manfaat dari internet akan memiliki rasa ‘memiliki’, ujungnya bakal menjaganya dengan baik.
“Selain dilibatkan dalam proyek pengerjaan BTS 4G, kami juga ada rencana melibatkan pada sisi teknis operasinya kedepan untuk tim-tim lokal,” tandasnya.