Kata Papua

Ini Cara PLN Berdayakan Pemuda Papua Lewat 4 Program - Kata Papua

Ini Cara PLN Berdayakan Pemuda Papua Lewat 4 Program

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

PLN terus menjaga komitmen untuk menjalankan program yang bersifat berkelanjutan. Kali ini, PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua menyalurkan bantuan pemberdayaan para pemuda Papua dengan total nilai Rp 320 juta dalam bingkai PLN Peduli.

Penyerahan dana program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dilakukan secara simbolis oleh Achmad Ismail selaku Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Maluku Papua, Senin (26/04/2021).

Terdapat empat program yang dikenalkan yakni, pendirian bank sampah di Skouw Mabo, peternakan ayam petelur bagi perempuan di Arso VIII, pengolahan pinang di Koya Tengah dan pengembangan topi khas Papua di Kampung Harapan.

“Meskipun biasanya program ini tidak bisa tumbuh dan berbuah dalam tempo yang singkat, namun ketika berbuah manfaatnya bisa bertahan lama dan dirasakan oleh banyak orang. Untuk itu kami mengandalkan kaum muda Papua yang notabene memiliki semangat dan kegigihan yang tinggi agar dapat mengelola program-program ini secara konsisten,” ungkap Ismail dalam keterangan persnya, Selasa (27/4/2021).

Elia Musa Rawar, selaku pendamping empat kelompok pemuda tersebut, menyatakan impiannya untuk mewujudkan pemuda asli Papua yang berdaya mengoptimalkan potensi alam dan budaya dengan mengedepankan konsep ekonomi sirkular.

“Sewaktu saya mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, saya memperhatikan sistem di sana berjalan dengan sangat baik. Saya ingin hal itu bisa kita mulai dari Jayapura, namun sebelumnya para pemuda perlu berdaya agar keinginan itu dapat tercapai,” jelas Elmus, sapaan akrab Elia Musa Rawar.

Program ini disambut baik oleh para pemuda yang terlibat, salah satunya ketua kelompok pengolahan pinang di Koya Tengah, Briggita Debora Hisage.

Menurutnya, apa yang diberikan PLN melalui program tersebut merupakan hal yang luar biasa.

Ia lantas memberikan apresiasinya kepada PLN yang Peduli  terhadap kaum perempuan.

“Perempuan Papua harus maju, kami berharap dapat mengembangkan bisnis pinang yang umumnya dikelola oleh perempuan agar mempunyai nilai tambah. Biasanya satu pohon bisa menghasilkan banyak pinang, tapi itu hanya dihargai 20 sampai 30 ribu,” papar Briggita.

Berlatarbelakang dari kenyataan yang ada tersebut, ia mengatakan perlu ada inisiatif agar para petani pinang mempunyai pilihan alternatif.

“Alternatif lainnya bisa dengan menguasai keahlian membuat produk turunan pinang. Dengan begitu nilai jualnya akan lebih tinggi dan tentu tidak kalah saing,” ucapnya.

Melalui program TJSL ini, PLN memberikan program pelatihan, pemberian sarana dan prasarana, serta pendampingan hingga kelompok tersebut dapat mandiri mengembangkan usahanya masing-masing

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Deprecated: Berkas Tema tanpa comments.php tidak digunakan lagi sejak versi 3.0.0 dan tidak tersedia penggantinya. Harap sertakan templat comments.php dalam tema Anda. in /home/u7685445/public_html/katapapua.com/wp-includes/functions.php on line 6085

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Related Posts