Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Papua meluncurkan produk beras sagu Papua, bersamaan dengan pelaksanaan High Level Meeting (HLH) Pengendalian Cepat Menuju Papua Satu Harga “Pace Juara” tahun 2021 di Jayapura.
Peluncuran beras sagu dipimpin Wagub Papua Klemen Tinal, didampingi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga, sekaligus melakukan pembelian beras sagu menggunakan Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS).
QRIS adalah Standar QR Code Pembayaran yang ditetapkan Bank Indonesia, untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia.
Tinal didampingi Naek Tigor, didaulat menyaksikan demo masak beras sagu Papua dengan judul beras sagu bumbu mama Papua.
Ini langka-langka praktis mengolah makanan beras sagu Papua.
- Tuangkan minyak kelapa dua sendok.
- Masukan butiran beras sagu lalu diaduk rata dengan minyak kelapa biar tak lengket.
- Masukan bumbu mama Papua.
- Celupkan air 330 gram.
- Tunggu 8 menit langsung dikonsumsi.
Naek Tigor menjelaskan, pihaknya mengembangan produk sagu dijadikan beras. Beras sagu Papua ini sudah diolah seperti mie instan, dengan pelbagai cita rasa, seperti nasi griyani, nasi goreng, nasi uduk Papua, nasi kaldu dan lain-lain.
Beras sagu Papua ini tanpa kadar gula, sehingga aman, sehat, bergizi, dan higienis untuk dikonsumsi siapapun.
Dikatakan keunggulan beras sagu Papua ini tak perlu dicuci, karena walaupun disimpan lama dia tak berulat seperti beras.
“Kami ingin beras sagu ini jadi kuliner nusantara. Jadi orang dari luar Papua yang tak bisa makan papeda sekarang sudah bisa konsumsi beras sagu Papua pengganti nasi,” ungkapnya.