Kata Papua

Mengapresiasi Apkam Bongkar Sindikat Judi Online Internasional Demi Lindungi Masa Depan Bangsa - Kata Papua

Mengapresiasi Apkam Bongkar Sindikat Judi Online Internasional Demi Lindungi Masa Depan Bangsa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Mengapresiasi Apkam Bongkar Sindikat Judi Online Internasional Demi Lindungi Masa Depan Bangsa

Oleh : Agung Priyatna 

Pemerintah melalui aparat keamanan patut diapresiasi atas keberhasilan dalam membongkar sindikat judi online yang beroperasi di tingkat nasional dan internasional. Langkah tegas ini menunjukkan komitmen dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif perjudian daring yang semakin marak dan meresahkan.

Pemerintah dibawah arahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka terus gencar memberantas Judi Online. Terbaru, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri berhasil mengungkap tiga sindikat besar judi online yang beroperasi melalui situs H5GF777, RGO Casino, dan Agen138. Menurut Direktur Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji, Polri menyita aset senilai Rp61 miliar yang akan dikembalikan kepada negara sebagai upaya pemulihan kerugian akibat aktivitas ilegal ini. Pengungkapan sindikat ini melibatkan berbagai jenis permainan, seperti slot, kasino, judi bola, dan lain-lain, yang telah menjaring banyak korban dari berbagai lapisan masyarakat.

Pada kasus H5GF777, polisi menetapkan dua tersangka berinisial MIA dan AL, yang berperan sebagai pengelola situs. Salah satu tersangka, AL, diduga menggunakan perusahaan PT Giat Melangkah Maju (GMM) untuk memfasilitasi transaksi pembayaran judi online. Polisi menyita aset senilai Rp47 miliar yang berasal dari berbagai penyedia jasa pembayaran serta membekukan rekening-rekening terkait.

Sementara itu, sindikat RGO Casino melibatkan lima tersangka, salah satunya adalah HJ alias Zeus, yang diketahui berperan sebagai manajer operasional dan pengendali dari 17 situs judi online lainnya. Polisi mengungkap bahwa HJ kerap melakukan perjalanan antara Jakarta dan Kamboja untuk melatih serta merekrut pelaku lain sebagai admin situs judi online. Dalam pengungkapan ini, polisi menyita uang tunai sebesar Rp1,6 miliar, kendaraan mewah, dan peralatan operasional.

Kasus terakhir yang berhasil diungkap adalah sindikat judi online Agen138. Dalam kasus ini, empat tersangka telah diamankan, yaitu JO, JG, AHL, dan KW, sementara satu tersangka lainnya berinisial KK masih dalam pengejaran. Polisi juga tengah menelusuri keterkaitan aset sindikat ini dengan Hotel Aruss Semarang yang sebelumnya telah disita dalam pengembangan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Keberhasilan aparat keamanan dalam membongkar sindikat ini tidak lepas dari dukungan berbagai instansi terkait, seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ditjen Imigrasi, serta Kejaksaan Agung, hingga elemen masyarakat. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pemberantasan judi online memerlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak agar dapat dilakukan secara efektif.

Direktur Strategi dan Kerjasama Dalam Negeri PPATK, Brigjen Muhammad Irhamni, menyatakan bahwa analisis transaksi keuangan berperan penting dalam mengidentifikasi aliran dana mencurigakan yang terkait dengan sindikat judi online ini. Melalui pemantauan yang ketat, pihaknya dapat memberikan informasi yang mendukung proses penindakan oleh aparat penegak hukum.

Selain itu, Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal Perjudian Komdigi, Menhariq Noor, menegaskan bahwa pemblokiran situs judi online terus dilakukan secara intensif. Setiap situs yang berhasil diblokir seringkali muncul kembali dengan domain berbeda, sehingga upaya pemantauan harus dilakukan secara berkelanjutan. Pihaknya juga terus mengedukasi masyarakat melalui literasi digital agar tidak mudah terjerat dalam jebakan judi online yang dapat merugikan finansial dan psikologis.

Kejaksaan Agung juga turut berperan dalam memastikan proses hukum berjalan dengan maksimal untuk memberikan efek jera kepada para pelaku. Direktur Tindak Pidana Terhadap Keamanan Negara, Ketertiban Umum dan Tindak Pidana Umum Lainnya Kejaksaan Agung, Agus Sahat, menekankan pentingnya penyitaan aset hasil kejahatan untuk mencegah para pelaku mendapatkan keuntungan dari tindak pidana yang telah mereka lakukan.

Presiden Prabowo Subianto secara khusus memberikan perhatian terhadap maraknya kasus judi online di Indonesia. Beliau menginstruksikan koordinasi yang lebih intensif antarinstansi terkait untuk memastikan pemberantasan perjudian daring hingga ke akar-akarnya. Hal ini dilakukan guna melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari dampak buruk judi online yang dapat merusak moral dan kehidupan sosial.

Selain sebagai ancaman terhadap moral masyarakat, judi online juga membawa dampak ekonomi yang merugikan. Banyak individu yang terjebak dalam praktik ini mengalami kerugian finansial besar dan pada akhirnya berujung pada permasalahan sosial yang lebih kompleks. Oleh karena itu, pemberantasan judi online bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga bagian dari upaya perlindungan sosial bagi masyarakat.

Upaya penanganan judi online juga harus melibatkan peran aktif masyarakat dalam mendukung kebijakan pemerintah. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya judi online dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan perjudian daring. Dengan adanya partisipasi masyarakat, pemberantasan judi online dapat berjalan lebih efektif dan menyeluruh.

Dalam hal ini, kesuksesan aparat keamanan dalam membongkar sindikat judi online internasional harus dijadikan momentum untuk terus memerangi praktik ilegal ini secara berkelanjutan. Oleh karenanya, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar dari pengaruh negatif perjudian daring. Mari bersama-sama memerangi judi online demi masa depan bangsa yang lebih baik.

)* Penulis adalah kontributor Forum Indonesia Emas

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Most Popular

Categories

Related Post

Uncategorized
Mengecam Kelicikan KST Papua Jadikan Masyarakat Papua Tameng Hidup Oleh : Clara Anastasya Wompere Kelompok separatis dan teroris (KST) di Papua merupakan gerombolan kriminal dan pengacau yang sangat licik. Bagaimana tidak, pasalnya mereka dengan sangat tegas menggunakan warga yang merupakan masyarakat orang asli Papua (OAP) untuk menjadi tameng hidup pada saat terjadinya baku tembak dengan pihak aparat keamanan dari personel gabungan ketika mereka sedang terpojok. Satuan Tugas (Satgas) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti terlibat baku tembak dengan gerombolan separatis tersebut, yang mana juga termasuk ke dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Ayata, Kabupaten Maybrat. Dalam baku tembak itu, sebanyak ratusan warga setempat berhasil dievakuasi oleh aparat keamanan untuk bisa menghindarkan mereka dari adanya upaya ataupun potensi akan intimidasi dari kelompok separatis. Seluruh warga telah dievakuasi ke tempat yang aman agar bisa menghindarkan mereka dari KST Papua. Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Andika Ganesha Sakti yang memimpin langsung Satgas tersebut berhasil menggagalkan upaya pengibaran bendera Bintang Kejora yang hendak dilakukan oleh kelompok separatis dan teroris dari Organisasi Papua Merdeka itu di Dusun Aimasa Lama, Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah. Diketahui bahwa aksi pengibaran bendera Bintang Kejora tersebut dilakukan dalam rangka untuk memperingati Hari Manifesto Politik Papua Merdeka pada tanggal 1 Desember. Sempat terjadi baku tembak antara gerombolan separatis itu dengan pihak aparat keamanan dari Satgas TNI. Baku tembak tersebut terjadi saat aparat keamanan hendak berupaya untuk menggagalkan rencana pengibaran Bendera Bintang Kejora yang dilakukan oleh kelompok penentang ideologi negara itu. Mereka semua bahkan sempat sangat terdesak karena adanya tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat keamanan. Akan tetapi, tatkala sedang terdesak, alih-alih menyerahkan diri, justru KST Papua melakukan cara licik lainnya, yakni melakukan intimidasi kepada warga setempat untuk menjadikan mereka sebagai tameng hidup pada saat baku tembak tersebut terjadi. Sontak, mengetahui adanya kelicikan yang dilakukan oleh gerombolan teroris dari Bumi Cenderawasih itu, aparat keamanan pun langsung bergerak dengan cepat dan dengan sangat hati-hati untuk melakukan penyelamatan kepada para penduduk kampung demi bisa menghindari jatuhnya korban jiwa dari masyarakat sipil. Pergerakan tempur yang dilakukan oleh pihak Satgas TNI sendiri kemudian membuahkan hasil yang sangat optimal, yakni aparat keamanan pada akhirnya berhasil memukul mundur KST Papua dan membuat mereka semua langsung melarikan diri masuk ke arah hutan dan perbukitan. Tentu saja upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan tidak hanya berhenti sampai di situ saja, melainkan pihak Satgas TNI langsung mengerahkan sejumlah drone untuk melakukan pemantauan dari udara mengenai pergerakan yang dilakukan oleh gerombolan separatis tersebut. Dari hasil pantauan yang dilakukan melalui drone di udara, ternyata diketahui bahwa KST Papua yang melakukan penyerangan dan sempat melakukan kontak tembak dengan aparat keamanan bahkan hingga menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup itu berjumlah sekitar delapan orang yang merupakan pimpinan dari Manfred Fatem. Mereka semua juga terlihat membawa beberapa pucuk senjata api. Terkait hasil pemantauan dan juga penyelidikan yang langsung dilakukan oleh aparat keamanan setelah sempat terjadinya kontak tembak hingga membuat KST Papua terpojok dan melarikan diri itu, Letkol Infanteri Andika Ganesha Sakti kemudian menuturkan bahwa ditemukan rencana dari pihak gerombolan teroris tersebut selain melakukan pengibaran akan bendera Bintang Kejora, namun mereka juga hendak menyusun rencana untuk melakukan penyerangan kepada aparat keamanan serta melakukan aksi teror yang dapat mengganggu kenyamanan serta kedamaian dari masyarakat setempat. Meski begitu, namun untuk saat ini, situasi akan keamanan dan kondusifitas di Kampung Ayata sendiri sudah secara sepenuhnya dikuasai oleh aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari TNI dan juga Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang mana seluruh aparat keamanan itu jelas akan tetap terus hadir bagi masyarakat untuk bisa memberikan rasa aman kepada warga setempat di Bumi Cenderawasih. Guna bisa memastikan upaya memberikan kenyamanan dan mendatangkan keamanan bagi masyarakat setempat di Papua hingga mereka semua bisa merasa aman, aparat TNI dari Satgas Yonif 133 Yudha Sakti juga memberikan bantuan logistik berupa makanan dan juga dukungan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi sebanyak ratusan penduduk. Lebih lanjut, pihak pasukan aparat keamanan juga sampai saat ini masih terus berupaya untuk melakukan pemburuan kepada para pelaku dari kelompok separatis dan teroris Papua itu serta membuat parameter akan pengamanan di sekitar wilayah perkampungan agar tidak sampai disusupi lagi oleh KST pimpinan Manfred Fatem. Sebenarnya gerombolan teroris dari KST Papua tersebut sama sekali tidak berdaya, pasalnya mereka hanya bisa melancarkan aksi yang sangat licik ketika sedang terpojok dalam baku tembak melawan aparat keamanan Republik Indonesia. Mereka dengan sangat tega bahkan menggunakan warga sipil yang tidak berdosa sebagai tameng hidup. )* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Yogyakart
On Key

Related Posts