Peresmian Terminal Haji Bukti Pemerintah Berikan Layanan Terbaik untuk Para Jamaah Indonesia
Oleh : Dirandra Falguni
Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan layanan terbaik bagi umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji dan umrah. Hal ini dibuktikan dengan peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Terminal ini secara langsung diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, didampingi jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan perwakilan dari Pemerintah Arab Saudi.
Peresmian ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan tonggak penting dalam transformasi layanan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata arahan Presiden Prabowo agar penyelenggaraan perjalanan spiritual umat Islam, terutama ibadah haji dan umrah, dikelola secara profesional, transparan, dan mengedepankan kenyamanan jamaah. Presiden Prabowo Subianto berpesan bagaimana pengelolaan haji harus profesional dan setransparan mungkin, apalagi ihal tersebut merupakan sebuah perjalanan spiritual bangsa.
Terminal 2F, yang kini diposisikan sebagai pusat layanan khusus haji dan umrah, diharapkan menjadi episentrum pelayanan optimal bagi jutaan jamaah Indonesia setiap tahunnya. Fasilitas yang tersedia tidak hanya lengkap, tetapi juga dirancang dengan memperhatikan kebutuhan jamaah, khususnya yang berusia lanjut. Terminal ini dilengkapi dengan masjid berkapasitas 3.000 jamaah, ruang tunggu manasik, lounge umrah yang luas, serta konektivitas transportasi publik yang terintegrasi melalui bus dan kereta bandara.
Salah satu inovasi penting yang ditawarkan adalah integrasi jalur imigrasi Arab Saudi melalui program Makkah Route, yang menghadirkan 10 konter imigrasi khusus Arab Saudi langsung di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan demikian, jamaah Indonesia akan mendapatkan stempel masuk sebelum tiba di Tanah Suci, sehingga tidak perlu mengantre panjang di imigrasi Arab Saudi. Fasilitas ini menjadi bentuk efisiensi pelayanan sekaligus upaya menjaga kenyamanan jamaah lansia.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi menambahkan bahwa hadirnya Terminal Khusus Haji dan Umrah akan memberikan pengalaman baru bagi jamaah Indonesia. Pelayanan ke Tanah Suci kini menjadi semakin baik, nyaman, dan lancar. Pihaknya berharap agar jamaah dapat beribadah dengan lebih khusyuk.
Terminal 2F yang telah direvitalisasi ini memiliki luas mencapai 27.400 meter persegi, terdiri dari tiga lantai, dan mampu menampung hingga 6,1 juta penumpang per tahun. Terminal juga dilengkapi 20 counter check-in serta area ruang tunggu yang nyaman bagi jamaah dan keluarga yang mengantar. Fasilitas ini tentunya akan sangat membantu proses keberangkatan haji, khususnya bagi jamaah dari Jakarta dan wilayah sekitarnya.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga terhadap hasil revitalisasi ini. Ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah, mengingat banyak di antaranya yang telah lanjut usia. Pemerintah, ujarnya, tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga terus berupaya menekan biaya haji agar lebih terjangkau. Pemerintah ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada jamaah khususnya yang telah lanjut usia, sehingga perlu dijadikan perhatian utama.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi lintas kementerian dan BUMN dalam mewujudkan revitalisasi Terminal 2F sebagai pusat layanan haji dan umrah. Bahkan, Prabowo menyebut bahwa kapasitas Terminal Soekarno-Hatta yang bisa mencapai lebih dari 94 juta orang per tahun adalah prestasi besar dan menjadi kebanggaan nasional.
Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Banten Andra Soni yang menyatakan rasa syukur atas kehadiran terminal ini di wilayah Provinsi Banten. Ia menyebut terminal ini sebagai fasilitas modern dan nyaman yang menjadi kebanggaan masyarakat Banten. Apalagi, Provinsi Banten juga telah memiliki Asrama Haji Grand El Hajj yang berlokasi di Cipondoh, Kota Tangerang.
Pihaknya mengikuti kegiatan Pak Presiden meresmikan Terminal Haji dan Umrah, Terminal 2F Soekarno-Hatta yang bertepatan berlokasi di Provinsi Banten. Ia juga berharap Asrama Haji Grand El Hajj dapat segera menjadi embarkasi penuh di masa mendatang.
Keberadaan terminal ini juga menjadi bentuk diplomasi strategis antara Indonesia dan Arab Saudi dalam pengelolaan ibadah haji. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al Amudi, turut hadir dalam acara tersebut, menandakan hubungan bilateral yang erat antara kedua negara dalam memfasilitasi ibadah umat Islam.
Maskapai nasional seperti Garuda Indonesia dan Lion Air menjadi yang pertama beroperasi di terminal khusus ini, disusul oleh maskapai Saudi Airlines. Diharapkan, layanan yang diberikan oleh ketiga maskapai ini dapat semakin optimal, seiring dengan fasilitas yang kini tersedia.
Presiden Prabowo juga menyampaikan harapannya agar seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia terus ditingkatkan, mulai dari keberangkatan, layanan kesehatan, penginapan, hingga pemulangan jamaah ke Tanah Air.
Dengan peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah ini, pemerintah tidak hanya sekadar menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga menciptakan standar baru dalam pelayanan ibadah. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap umat dan bangsa, serta upaya menjaga marwah Indonesia sebagai negara dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia.
Terminal 2F kini berdiri sebagai simbol pelayanan prima, representasi tekad pemerintah dalam memberikan pengalaman spiritual yang mulia dan penuh kenyamanan bagi seluruh jamaah Indonesia. Pemerintah telah memulai langkah penting, dan kini menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menjaga dan mengembangkan kualitas layanan ini ke depan.
)* Pengamat Kebijakan Pemerintah