Kata Papua

Presiden Prabowo Dorong Sekolah Unggulan Garuda untuk Majukan Generasi Muda Indonesia - Kata Papua

Presiden Prabowo Dorong Sekolah Unggulan Garuda untuk Majukan Generasi Muda Indonesia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Presiden Prabowo Dorong Sekolah Unggulan Garuda untuk Majukan Generasi Muda Indonesia

Oleh : Deka Prawira

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, arah pembangunan nasional mulai menunjukkan wajah baru yang berpihak pada kualitas sumber daya manusia. Salah satu inisiatif yang paling menonjol adalah pembentukan Sekolah Unggulan Garuda, sebuah program strategis nasional yang dirancang untuk mencetak generasi muda unggul, berkarakter kuat, dan siap bersaing di tingkat global. Program ini bukan sekadar proyek pendidikan, tetapi manifestasi nyata dari visi besar Indonesia Emas 2045—sebuah cita-cita untuk menjadikan bangsa ini berdaulat, maju, dan bermartabat melalui kekuatan intelektual anak bangsanya.

 

 

 

 

Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan bangsa di masa depan tidak hanya ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam, melainkan oleh kemampuan anak-anak Indonesia dalam mengelola dan mengembangkannya melalui sains dan teknologi. Ia menilai, Indonesia memiliki banyak anak cerdas di berbagai pelosok, dan tugas negara adalah menemukan mereka, mendidik mereka, serta memberi ruang agar bisa berkembang tanpa hambatan ekonomi dan sosial. Pandangan ini menjadi dasar lahirnya Sekolah Garuda—sebuah lembaga pendidikan menengah atas berstandar internasional yang dirancang dengan sistem asrama, kurikulum global, dan pendekatan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).

 

 

 

 

Program ini tidak hanya menargetkan anak-anak dari perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan dua skema utama, yaitu Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi, pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Sekolah Garuda Baru akan dibangun di daerah 3T, sementara Sekolah Garuda Transformasi merupakan hasil peningkatan kualitas sekolah unggulan yang sudah ada agar sejajar dengan standar internasional. Hingga Oktober 2025, tercatat sudah ada 16 Sekolah Unggul Garuda yang beroperasi—12 di antaranya merupakan sekolah transformasi, dan 4 lainnya sekolah baru di wilayah 3T.

 

 

 

 

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyebut Sekolah Garuda sebagai terobosan strategis untuk mewujudkan sistem pendidikan inklusif dan adaptif. Ia menekankan bahwa visi Presiden Prabowo bukan sekadar mencetak siswa pintar, tetapi juga membangun generasi yang inovatif, nasionalis, dan tangguh menghadapi perubahan zaman. Pemerintah, lanjutnya, percaya bahwa potensi Einstein dan Marie Curie masa depan bisa lahir dari setiap pelosok Indonesia—dari Sabang hingga Merauke, dari keluarga sederhana sekalipun. Pandangan tersebut mencerminkan semangat egalitarian dalam pendidikan: bahwa kecerdasan dan bakat bukan milik segelintir orang, melainkan hak seluruh anak bangsa.

 

 

 

 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menegaskan bahwa pemerataan akses pendidikan unggulan menjadi fokus utama pemerintah. Menurutnya, perluasan akses dan peningkatan mutu pembelajaran menjadi dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Melalui Sekolah Garuda, pemerintah berupaya mempersiapkan anak-anak Indonesia agar siap menghadapi disrupsi teknologi, sekaligus menumbuhkan karakter kebangsaan yang kuat.

 

 

 

 

Dukungan terhadap program ini juga datang dari berbagai kalangan. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah, Dr. Muhdi, menyebut Sekolah Garuda sebagai inisiatif visioner yang sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Ia menilai langkah pemerintah menghadirkan ruang bagi anak-anak bertalenta dan berprestasi adalah bentuk apresiasi terhadap potensi generasi muda yang kerap kali terhambat oleh keterbatasan ekonomi. Dengan catatan, prinsip keadilan pendidikan tetap dijaga, sehingga semua anak mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang.

 

 

 

 

Dengan standar internasional seperti International Baccalaureate (IB), Sekolah Garuda diharapkan mampu melahirkan lulusan yang diterima di universitas ternama dunia seperti Harvard, MIT, dan Oxford. Lebih dari itu, para lulusan ini nantinya diharapkan kembali mengabdi kepada bangsa, menjadi ilmuwan, insinyur, dan inovator yang mengelola kekayaan alam Indonesia secara mandiri. Presiden Prabowo bahkan menyebut bahwa Sekolah Garuda adalah investasi jangka panjang untuk mencetak pemenang-pemenang hadiah Nobel dari Indonesia—generasi yang mampu membawa bangsa ini ke panggung dunia bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai pencipta inovasi global.

 

 

 

 

Dalam konteks sosial, kehadiran Sekolah Garuda juga memiliki nilai simbolik yang besar. Ia menjadi bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi ketimpangan pendidikan yang selama ini membatasi mobilitas sosial masyarakat bawah. Dengan sistem asrama dan beasiswa penuh, anak-anak dari keluarga sederhana kini memiliki peluang yang sama untuk menembus jenjang pendidikan internasional tanpa terbebani biaya. Di sinilah letak makna sejati dari keadilan sosial dalam pendidikan—ketika negara hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan, tetapi sebagai penggerak perubahan.

 

 

 

 

Sekolah Unggulan Garuda bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan perwujudan tekad kolektif bangsa untuk mencerdaskan kehidupan rakyat sebagaimana diamanatkan konstitusi. Dalam jangka panjang, sekolah ini akan menjadi pusat unggulan yang menyiapkan generasi muda dengan kompetensi global, karakter nasionalis, dan jiwa kepemimpinan yang kuat. Sebuah investasi yang mungkin tidak langsung terlihat hasilnya hari ini, tetapi akan menentukan wajah Indonesia di masa depan—sebuah bangsa besar yang berdiri tegak di antara peradaban dunia berkat kecerdasan dan integritas generasinya.

 

 

 

 

Dan dari setiap ruang kelas Sekolah Garuda, kita menaruh harapan: di sanalah sedang lahir para pemimpin masa depan, ilmuwan unggul, dan patriot muda yang akan membawa bendera Merah Putih berkibar di puncak kemajuan dunia.

 

 

 

 

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts