Untuk mempercepat pembangunan dan pengelolaan wilayah perbatasan, Bupati Keerom, Merauke dan Pegunungan Bintang menginisiasi Asosiasi bupati kawasan perbatasan.
Bupati Merauke Rumanus Mbaraka kepada wartawan di Jayapura, Jumat (16/4/2021) mengatakan Asosiasi bupati di kawasan perbatasan ini sebagai wadah untuk mempercepat pembangunan perbatasan sebagai beranda negara.
“Dengan adanya hubungan ini, diharapkan pembangunan kawasan perbatasan lebih maju. Sebab, akan muncul ide kreatif dan banyak hal yang bisa di dorong bukan hanya sektor tambang tapi juga di Papua ada potensi lain,” Katanya.
Seperti sektor pariwisata yang harus ditingkatkan, khusubya di wilayah Perbatasan, agar intergrasi biar lebih besar.
“Kita bisa melakukan festival budaya, kalau Covid-19 selesai begitu banyak orang yang datang ke Papua,” Terangnya.
Dengan adanya hubungan ini, citra kawasan perbatasan yang dirubah selama ini hanya selalu dengan politik, penangkapan narkoba, senjata, ketertingalan dan keterisolasian.
“Untuk itu aksesnya harus kita bangun, ke daerah yang berbatasan dengan PNG dan kita harus angkat daerah yg ada di perbatasan,” Ucapnya.
Ia mengaku selama ini pemerintah pusat telah ruang bagaimana pengelolaannya, namun baru sebatas fisik,semnetara unuk sektor ekonomi belum ada.
“Untuk itu kami ingin mendorong hadirnya Asosiasi Bupati Wilayah Perbatasan,” Katanya lagi.
Senada dengan itu, Bupati Keerom Piter Gusbager menungkapkan dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan di Merauke untuk pembentukan asosiasi bupati perbatasan.
“Kami akan melakukan pertemuan perdana di Merauke, kami sudah menyiapkan beberapa agenda untuk kepentingan pembangunan di wilayah perbatasan dan kemajuan depan masyarakat perbatasan,” Katanya.
Ditempat yang sama, Bupati Pegunungan Bintang Spei Y. Bidana menyatakan kawasan perbatasan merupakan beranda negara, di Papua pembangunan Perbatasan tidak dianggap sebagai isu strategis.
“Pembentukan asosiasi perbatasan saya dukung, sebagai wadah untuk mempercepat kerjasama antar kawasan. Banyak hal yang akan kita dorong seperti universitas perbatasan, festival budaya perbatasan ini semua dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, kerjasama antara daerah,” Tuturnya.
Dengan adanya peningkatan pembangunan kawasan perbatasan, akan ada sister city antara dalam dan luar negeri serta pengembangan kopi.
“Negara harus hadir, sudah lama kita bicara soal beranda, tetapi sampai hari ini belum jadi beranda negara. Kami minta Mendagri mendukung hal ini dan Integrasi antara lembaga dipercepat,” Tambahnya.