Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom mengatakan saat ini bukan lah momen mempertentangkan menolak atau tidak menolak Otsus tetapi untuk bersama-sama melakukan evaluasi terhadap Otsus yang sudah berlangsung selama 20 tahun di Tanah Papua.
Evaluasi dilakukan untuk melihat apa yang perlu diperbaiki dan dilengkapi selama 20 tahun berlaku, kemudian mengajukan hasil evaluasi ke pemerintah pusat.
‘’Momen sekarang ini adalah momen yang tepat semua pihak bekerja sama untuk melakukan evaluasi dan mengajukan ke pemerintah pusat tentang apa yang masih kurang dan dibenahi untuk keberlanjutan Otonomi Khusus dan masa depan Papua,’’ ujar Befa Yigibalom.
Dikatakan, masa depan Papua ditentukan oleh apa yang kita lakukan saat ini.
‘’Jika kita semua menolak berarti kita menuju masa depan dengan kembali ke titik nol. Jadi momen ini sebaiknya kita manfaatkan sebaik mungkin untuk masa depan kita,’’ tandasnya.
Adanya RDP (Rapat Dengar Pendapat) menurut Befa sebaiknya dilakukan secara fair dan terbuka meskipun tidak melibatkan para bupati sebagai kepala daerah.
Tidak fair yang dimaksud karena peserta RDP menurut Befa dipilih sendiri oleh MRP yang diduga adalah orang-orang yang akan menolak kelanjutan Otonomi Khusus di Papua.
Dikatakan kelemahan pelaksanaan Otsus selama ini para bupati sudah tahu dan saatnya inilah dilakukan evaluasi untuk perbaikan.
Ingat kata Befa, UU No 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus tidak berakhir hanya keuangannya yang direvisi.
‘’Saya optimis bahwa inilah momen bagi kita semua untuk membangun Papua secara benar di dalam NKRI,’’ tegasnya
