Daerah Otonomi Baru Mempercepat Pembangunan Papua
Oleh : Moses Waker
Pemerintah telah menyetujui aspirasi rakyat Papua untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB). Kebijakan pembentukan DOB tersebut diyakini akan mempercepat pembangunan Papua demi mengangkat harkat serta martabat masyarakat.
Papua adalah wilayah yang luas, membentang lebih dari 312.000 KM2. Namun di wilayah sebesar itu hanya ada 2 provinsi yakni Papua dan Papua Barat. Oleh karena itu muncul opsi penambahan provinsi dan sudah dikabulkan oleh pemerintah.
Pemerintah pun akan segera meresmikan 3 provinsi baru yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.
Penambahan DOB akan mempercepat pembangunan di kawasan Papua.
Charles Kossay, tokoh pemuda Papua menyatakan bahwa pembentukan DOB akan membawa perubahan positif di kawasan Bumi Cendrawasih.
Sama seperti revisi UU otonomi khusus (Otsus) yang juga membawa perubahan positif di Papua.
Charles Kossay menambahkan, penambahan provinsi akan menjawab rentang kendali antara pemerintah dengan masyarakat. Mengingat memiliki wilayah yang luas dan permasalahan yang kompleks. Dalam artian, jika provinsinya terlalu luas juga mempersulit untuk menangani berbagai masalah di Papua, terutama kesehatan. Provinsi Papua Barat saja luasnya lebih dari 100.000 KM2.
Jika ada provinsi baru maka otomatis luas tiap provinsi akan berkurang. Hal ini malah jadi positif karena pemerintah provinsi lebih bisa fokus menangani permasalahan di masyarakat. Jumlah APBD akan bertambah dan bisa digunakan untuk memberantas endemi di Papua, misalnya malaria dan HIV. Para pasien akan lebih cepat sembuh karena jumlah Puskesmas ditambah, dan akses pengobatannya digratiskan dengan BPJS.
Pembangunan di bidang pendidikan juga penting karena bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua. Lulusan sekolah dan universitas di Bumi Cendrawasih dianggap setara dengan alumni sekolah di Jawa karena gedung sekolahnya representatif. Guru-gurunya juga mengajar dengan hati dan berniat mencerdaskan bangsa. Semua terjadi karena dana APBD yang disalurkan untuk perbaikan pendidikan.
Pembangunan di bidang pendidikan amat penting karena akan membasmi buta huruf di Papua. Selain dengan memberikan beasiswa Otsus, maka pemerintah provinsi baru di Papua bisa memberi fasilitas lain. Misalnya menambah buku bacaan dan akses internet di perpustakaan sekolah.
Pendidikan masyarakat Papua memang harus diutamakan karena kualitas putra Papua terbukti tidak kalah jika dibandingkan dengan warga dari daerah lain. Buktinya adalah Gracia Billy Mambrasar yang sekarang jadi Staf Khusus Presiden Jokowi. Pria lulusan magister Oxford University ini adalah lulusan beasiswa Otsus dan ia membuktikan bisa jadi pejabat muda yang brilian.
Selain itu, pembangunan yang utama di Papua adalah pembangunan infrastruktur. Wilayah Bumi Cendrawasih masih butuh jalan raya yang representatif. Selain jalan Trans Papua maka juga perlu ada jalan lain sehingga memudahkan perjalanan darat. Hal ini untuk memutus ketergantungan dari transportasi udara yang biayanya amat mahal. Jika sudah ada jalan raya yang bagus maka masyarakat bisa melaju dengan lancar di jalanan.
Berbagai pembangunan akan dilakukan di 3 daerah otonomi baru di Papua. Masyarakat menunggu peresmian provinsi-provinsi tersebut dan menunggu gebrakan baru dari gubernur baru. Dana APBD akan disalurkan untuk kemaslahatan rakyat dan masyarakat Papua akan lebih maju lagi.
Untuk menyamaratakan pembangunan di Indonesia bagian barat dan timur maka salah satu caranya adalah dengan pemekaran wilayah. Oleh sebab itu, masyarakat Papua pun diimbau untuk terus mendukung kebijakan pemekaran wilayah agar kemajuan Papua dapat segera terwujud.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali