Terpilihnya Nagita Slavina sebagai duta Pekan Olahraga Nasional (PON) sempat mendapat kritikan dari aktivis Veronica Koman.
Melalui unggahan di akun media sosialnya pada Sabtu, 29 Mei 2021, Veronica Koman mengkritik sosok duta PON XX di Papua justru adalah orang Jakarta.
Dia juga menyinggung soal penggunaan budaya dan tanah Papua, tetapi orang-orangnya justru ditembak mati.
“Beginilah proyek penjajah. Heboh bikin PON di Papua, tapi dutanya tetep orang Jakarta. Kek gak ada manusia di Papua. Gunakan budaya dan tanahnya, tembak mati dan tangkap orang-orangnya,” kicaunya.
Veronica Koman pun sempat menilai Nagita Slavina menjadi tidak cantik ketika sedang mengapropriasi budaya Papua.
Menurut kamus bahasa Cambridge, apropriasi budaya secara luas didefinisikan sebagai ‘perbuatan mengambil atau menggunakan sesuatu dari sebuah budaya yang bukan milik sendiri, terutama tanpa menunjukkan bahwa (pelakunya) memahami atau menghargai budaya tersebut’.
“Nagita Slavina tidak cantik ketika sedang mengapropriasi budaya Papua,” kicau Veronica Koman.