Pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) bagi Provinsi Papua Tahun 2022 sebesar 43,48 Triliun.
Itu sudah termasuk dana Otsus 2022 sebesar Rp 5,78 Triliun. Yang mana jika dibandingkan dengan 2021 ini, ada kenaikan Rp 500 Miliar.
Di 2021 dana Otsus Papua sebesar Rp 5,29 Triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, total transfer ke daerah di 2021 sebesar Rp 42,47 Triliun dan pada Tahun 2022, naik menjadi Rp 43,48 Triliun.
“Saya akan menyampaikan kepada anda semuanya, data keuangan Papua dan Papua Barat 2021. Totalnya di tahun ini sebesar Rp 42,47 Triliun,” ungkap Sri Mulyani kepada wartawan di Jayapura usai meresmikan Gedung Keuangan Negara Jayapura, Jumat (26/11/2021).
Dijelaskan, dana bagi Provinsi Papua itu (pada 2021) terdiri dari dana transfer untuk infrastruktur khusus Rp 2,62 Triliun, Dana Otsus Rp 5,29 Triliun, Dana Desa Rp 5,34 Triliun, Dana Insentif Daerah Rp 0,13 Triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 6,13 Triliun, Dana Alokasi Umum Rp 20,05 Triliun dan Dana Bagi Hasil Rp 2,91 Triliun.
Pada 2022 tercatat naik dengan total 43,48 Triliun dengan rincian, dana transfer untuk infrastruktur khusus Rp 2,4 Triliun, Dana Desa Rp 4,8 Triliun, Dana Insentif Daerah Rp 0,3 Triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 6,67 Triliun, Dana Alokasi Umum Rp 20,50 Triliun dan Dana Bagi Hasil Rp 3,3 Triliun.
Ia juga mengingatkan Pemprov Papua yang lambat membelanjakan anggaran yang sudah ditansfer pemerintah pusat. Di akhir tahun ini, realisasi belanja baru mencapai 50,47 persen dari APBD.
Pemerintah Papua diminta dapat mempercepat penyerapan anggaran dengan maksimal sesuai peruntukannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga merespon wacana dipulangkannya mahasiswa Papua penerima beasiswa dari dana Otsus.
Kepada wartawan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah pusat memberikan dana cukup tinggi untuk Papua. Apa lagi saat ini masih ada dana tersimpan Rp 12 Triliun di perbankan.
“Jadi kalau sampaikan beberapa hal tadi, termasuk beasiswa mau turun, duitnya banyak kok, yang di perbankan masih ada 12 Trilin kok, masa beasiswa saja tidak di bayar, iya kan?” ungkap Sri Mulyani.