Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan Papua akan memiliki fasilitas smelter tembaga. Smelter itu nantinya akan dimanfaatkan juga untuk mengolah hasil tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua.
Dia juga menambahkan bahwa investor untuk smelter ini sudah ada, dan kemungkinan pada Juni 2021 pihaknya sudah melakukan langkah-langkah peninjauan lapangan. “Paling lambat di 2022 awal sudah bisa jalan,” ungkapnya
Pihaknya sedang melakukan komunikasi secara intens dengan MIND ID, PT Freeport dan Kementerian ESDM mengenai pembangunan smelter tembaga tersebut. Bahlil menceritakan, smelter itu merupakan mimpi warga Papua sejak lama. Bahkan sejak dia masih duduk di bangku SMP hingga dia duduk di pemerintahan, mimpi warga Papua masih sama.
“Jadi bayangkan dari saya SMP sampai jadi Kepala BKPM, mimpi orang Papua masih sama, ada smelter di Papua. Dan Alhamdulillah kemarin saya waktu mencari investasi untuk bagaimana mendorong pembangunan smelter tembaga yang mengambil bahan bakunya dari Freeport di Papua,” kata Bahlil.